Pulauku
~untuk
Dik, kusebut cahayamu lentera hijau juga pipit di pantai kemarau.
Sebab sajak ini meringis(menjengukmu) dik
Dan aku bamboo yang menua. Sendiri, tak berpeluk apalagi berdendang mesra.
kemarilah
Halaman yang akan memuat tulisan sastra maupun budaya, yang sifatnya terpinggirkan dari kalayak lebih tepat lagi tidak mendapat perhatian orang secara penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar