Buat oktavia
Seperti kuning bulir Padi, yang menanti gerimis
di akhir Mei. Yang terselip senyum petani. Pasti aku
akan sabar dan tetap menekur, membisu menanti.
Hingga lupa mengeja huruf o dan a di waktu pagi.
Bahkan jika haus menusuk tenggorokanmu, maka akan kubasuh
dari tetes embun yang menyelimuti pucuk-pucuk daunmu. Juga dari kakimu.
walau punggung ini kelu, sampai malam
menusuk sumsum tulang yang mambiru.
Tapi, aku adalah senja di akhir Mei,
yang menanti datangnya gerimis juga pelangi.
Walau bisu dan sepi, tetap aku setia
Seperti kesetiaan malam yang menyapa cahaya fajar pagi.
Juli, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar