Untuk: Cindy
Seolah,
kekar perempuan perkasa berbaju zirah,
berkalung pedang sedepa di atas pinggangnya.
Diantara ujung2 telapak tangannya,
serat2nya tersimpul doa biru wiru,
tegar di atas kuda
Payah merangkak ketika fajar
berlari kencang menarik kekang ketika berperang
terik, mengirisi karang
ketika senja yang senyap kau meraba tanda baca
mencoba menangis di sepertiga malammu.
Semula,
aku mengenalimu dari lekuk
yang terbaca, hingga kolam
yang membuncah airnya,
seakan ombak yang malu meraba pantainya.
Ah: serupa angsa putih
menghiasi merah sepi senja,
berharmoni tak berpura.
Kudengar ia telah punya sayap yang kekar serupa akar.
Titik. Karena kau -- kuncup
yang tersemai oleh titiktitik
hujan yang bermuara pada gerimis
sore yang tak mampu membangkar
kelopak Zirahnya
2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar